Tidak sempat aku memperhatikan anak-anak bermain di daerah sini. Sebab menurut hematku, mestinya aku yang mereka tuju. "Tidak, tidak mungkin ada dasar lembah yang lebih dalam daripada ini." pikirku. Dengan berselimut kebahagiaan, permainan sekonyol apapun tidak masalah buatku. Asalkan nanti dapat kutulis di buku harianku, saat matahari mulai redup di bayang pohon damar yang sudah tua itu, mungkin sambil menangis, tersesak batinku sendiri. "Kenapa diantara 7 miliar lebih manusia, hanya aku yang tersiksa?" Hari gelap telah sirna, dibunuh lampu sorot nan jauh di sana, mengalahkan sinar mentari pagi. Tiba-tiba lembah itu terbalik garis konturnya dan aku kembali menjadi bunga yang bermekaran di musim semi dan dihisap nektarnya oleh hewan-hewan yang kelaparan. Seperti teras posko darurat bagi orang-orang pengungsian. Aku tidak menjadi diriku lagi. - - - - - Setelah membaca beberapa buku karya Murakami, George Orwell, Philip K. Dick, Yasunari Kawabata, dan Fra...