Langsung ke konten utama

Fasad

Tidak sempat aku memperhatikan anak-anak bermain di daerah sini. Sebab menurut hematku, mestinya aku yang mereka tuju.
"Tidak, tidak mungkin ada dasar lembah yang lebih dalam daripada ini." pikirku.

Dengan berselimut kebahagiaan, permainan sekonyol apapun tidak masalah buatku. Asalkan nanti dapat kutulis di buku harianku, saat matahari mulai redup di bayang pohon damar yang sudah tua itu, mungkin sambil menangis, tersesak batinku sendiri.

"Kenapa diantara 7 miliar lebih manusia, hanya aku yang tersiksa?"
Hari gelap telah sirna, dibunuh lampu sorot nan jauh di sana, mengalahkan sinar mentari pagi. Tiba-tiba lembah itu terbalik garis konturnya dan aku kembali menjadi bunga yang bermekaran di musim semi dan dihisap nektarnya oleh hewan-hewan yang kelaparan. Seperti teras posko darurat bagi orang-orang pengungsian.

Aku tidak menjadi diriku lagi.


- - - - -
Setelah membaca beberapa buku karya Murakami, George Orwell, Philip K. Dick, Yasunari Kawabata, dan Franz Kafka. Aku terinspirasi (khususnya oleh antologi cerpen Metamorfosis karya Kafka) untuk coba membuat cerpen super pendek.

Ini adalah yang pertama.

Awalnya aku sedikit khawatir jika tulisanku bahkan tidak pantas dikatakan sebuah cerpen. Namun setelah membaca tulisan Kafka, aku yakin betul bahwa tidak ada batasan dalam membuat suatu karya.
- - - - -


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mencari Kampus Part 4 : Persiapan dan Pelaksanaan UTUL/UM UGM 2017

Mencari Kampus Part 4 : Persiapan dan Pelaksanaan UM/UTUL UGM 2017 Hai-hai sobat pembaca. Gue ngelanjutin postingan sebelumnya. Setelah Pelaksanaan SBMPTN seharusnya kan pengumuman yak? Tapi ga apa apa lah ya gue mau bahas UTUL UGM dulu, biar nanti pengumumannya gue rangkum jadi satu. Okeh , Setelah melewati momok menakutkan bagi siswa-siswi kelas 12 seluruh Indonesia yaitu SBMPTN, gue masih belom bisa bernafas lega karena momok menakutkan lain masih menunggu, UTUL UGM. Pelaksanaan SBMPTN tanggal 16 Mei sedangkan UTUL UGM 21 Mei, waktu yang lumayan singkat menurut gue. Mungkin kalian juga ada yang tahu kalo UTUL UGM bertabrakan dengan SIMAK UI, emang selalu gitu sih kayaknya. Awalnya orang tua kepengen gue ikut SIMAK UI aja, soalnya UI kan lebih dekat daripada UGM kalo dari tempat tinggal gue. Tapi masalahnya, SIMAK UI yang sekarang ga lagi disebut jalur reguler, tapi jalur mandiri, yang dimana udah pake uang pangkal dan ga ada kelas-kelas UKTnya (ga bisa minta ke

Cyber Security IPB - Tutorial Capture The Flag (CTF)

Kata Pendahuluan: Alasan gue buat artikel ini karena gue pikir banyak orang-orang kayak gue di Indonesia yang kepengen belajar Cyber security khususnya Capture The Flag (CTF) tapi ga tahu mau mulai darimana ataupun kehalang bahasa(languange barrier). sama seperti gue dulu (bahkan sampe sekarang) males ngebaca bahasa asing. Gue mau bahas tentang Cyber Security IPB. Cyber Security IPB adalah sebuah komunitas keamanan komputer di IPB Bogor. Mereka punya --pastinya--komunitas, fanpage facebook, dan channel youtube. Gue bakal bahas channel youtubenya aja. Karena gue bukan anggota cyber security IPB maupun mahasiswa IPB. Gue baru lulus SMA mzz nganggur belom dapat kampus, mana pengumuman sbm sebulan lagi. btw, gue pilih IPB - Ilmu Komputer di pilihan ke-3..semoga dapet aamiin.  OKE cukup . Channelnya ada di sini: https://www.youtube.com/channel/UCH6CPf10u9uQu3w1DRhOliw/featured?spfreload=10 Channel ini berisi video tutorial CTF (capture the flag). Mereka ngebahas m

Ketika Aku Tak Ingin Maju

 Selama ini aku kira selalu mengikut garis lurus, tetapi tidak juga. Mungkin ada benarnya, yang kulakukan selalu berjalan di garis lurus, jika ada sesuatu di kiri-kanan jalan hanya lengan kurentangkan. Apabila tergapai syukurlah, apabila terlewat biarlah. Namun akhir-akhir ini lain, aku tak ingin berjalan maju. Tidak ingin lagi aku menginjakkan kakiku di jalan penuh paku dan duri itu. Ingin ku jalan ke kanan atau ke kiri atau ke belakang juga tak apa-apa. Yang penting bukan ke depan, menuju kesengsaraan itu. Mungkin terdengar lebay mengatakan ini penderitaan. Toh selama masih menghembuskan nafas, semua orang pasti menderita. Berminggu-minggu aku meyakinkan diri bahwa hidup tak bermakna, rupanya bukan itu inti persoalannya. Hidup memang sedari awal tidak bermakna, karena itu kita terpaksa berhayal dan berkreasi tentang makna hidup itu sendiri. Berjalan ke depan mengikuti garis lurus memang pernah membuatku seakan-akan memiliki makna, namun sekarang tidak lagi. Boleh orang menganggap aku